Minggu, 17 Juli 2011

Titip Satu Cinta ku pada Sang Maha Pemilik Cinta

Semoga cinta ini adalah cinta krna Allah, bukan cinta semu.. Sehingga bisa membuatku lebih ikhlas dan bersabar dalam setiap prosesnya, dalam setiap penantiannya..

Ya Allah... Maha Pemilik Cinta... Aku titipkan satu cinta itu padamu, jangan Kau hadirkan dulu saat ini, jadikanlah itu sangat indah suatu saat nanti.. Ketika waktunya telah tiba.. Waktu yang paling tepat dengan seseorang yang tepat, yang telah Kau persiapkan sejak dulu..
Titip satu cinta itu Yaa Alloh.. Cinta yang akan membuatku semakin dekat dengan-Mu, cinta yang membuat ia pun semakin dekat dengan-Mu.. Cinta yang membuat kami semakin mensyukuri betapa Luas nikmat dan karunia-Mu, dan membuat kami saling membimbing untuk mencapai ke-Ridho’an-Mu..
************
Titip satu cintaku Yaa Mushawwir.. Cinta yang bisa menghasilkan sebuah keluarga yang sakinah, cinta yang bisa menciptakan sebuah rumah yang hangat yang akan menjadi tempat bangkitnya peradaban agama-Mu..

Titip satu cinta itu Yaa Malik.. Cinta yang darinya aku lahirkan para mujahid dan mujahidah yang tangguh.. yang senantiasa siap membela agama-Mu di garda terdepan.. Ksatria yang tidak pernah takut malawan musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh Rosul-Mu..

Titip satu cinta itu Yaa Robb.. Jagalah kami, bimbing langkah kami, sehingga kami bisa sama-sama terjaga, dan akhirnya sama-sama mendapatkan yang terjaga pula..

************
Titip satu cinta itu Yaa Rohman.. Cinta yang dengannya aku bisa banyak belajar, dan ia pun bisa banyak belajar, sehingga kami bisa saling mengisi dan semakin berkembang karena cinta itu..

Titip satu cinta itu Yaa Waliyy.. Bimbing langkahnya, mudahkan urusannya, luaskan rizkinya, dan jaga dia untuk tetap berada di jalan-Mu, mudahkanlah jalannya dalam menemukan aku disini..

Titip cinta itu Yaa Kaarim.. Jadikan hidupnya senantiasa bermanfaat, dan jangan lengahkan ia dengan fana nya kehidupan dunia.. Semoga saat ini pun ia sedang berjuang di sana, senantiasa berjuang untuk menggapai Syurga-Mu.. Jadikan ia orang yang bersungguh-sungguh untuk kehidupan dunia dan lebih bersungguh-sungguh untuk kehidupan akhiratnya..

************
Titip satu cinta itu Yaa Ghaffaar.. Jadikan ia orang yang selalu mempelajari agama-Mu, orang yang selalu menyeru kepada agama-Mu.. Jadikan ia Murrobi yang terbaik untukku dan anak-anakku kelak, jadikan ia murobbi terbaik untuk keluarga dan masyarakat..

Titip cinta itu Yaa Hafizh.. Jaga aku dan jaga ia sampai waktu yang Kau tetapkan tiba, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersabar dan bersyukur..


wallahu a'lam bisshowab

Sabtu, 16 Juli 2011

WAHAI CALON IMAM KU, TEMUKANLAH AKU

"Allahumma baariklanaa di Rajab wa Sya'ban Wa Ballighna Ramadhan",Semoga Allah memberkahi kehidupan kita dibulan-bulan ini untuk berjumpa Ramadhan,Dengan segenap kesiapan ruhiyah, fikriyah,jasadiyah,maliyah dan satukan barisan raih takwa & sambut kemenangan dakwah, Intanshurullah yanshurkum wayutsabbit aqdamakum.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum
Amiin ya Rabbal'alamin.

Duhai pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa.

Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu.

Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus

Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.

Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Duhai calon ayah dari para mujahid-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman…
Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu

Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap

Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku
Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..

Jumat, 10 Desember 2010

Of Mother & Daughter

when I say yes then says no
when I say yes please stay she says I want to go
and my journey can never be her journey
but can I show her a part of they?

in my heart is the truth, my truth
which gets lots on the way to my tongue
as I try to hell her what i have seen
and once again

I can only sigh at the last connection

i my mind i have it all worked out
how to explain, accla, persuade her
that life is a journey of perils as well as joys
but no mother... i can onlly be

in my souls in the pure love to her
i can only hope that
she will into my soul one day
and see that on my soul one day
and see that on my journey
she has had a first class ticket
since the day of her brith


love you momyy :)


Senin, 08 November 2010

Pacaran

Pacaran

Pacaran itu diidentifikasi sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Sebelum menjelaskan pandangan Islam mengenai pacaran, perlu dijelaskan bahwa ada tiga kemungkinan pacaran yang dimaksudkan, yaitu:

1. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, dan melakukan kontak jasmani berupa ciuman atau semacamnya.
2. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kontak badan, seperti ciuman dan semacamnya.
3. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, tetapi selalu menjaga agar mereka tidak berduaan apalagi melakukan kontak badan dalam bentuk apapun.

Harus di sadari oleh kita semua semua bahwa Memiliki Rasa Cinta Adalah Fitrah dari Allah swt, namun jangan sampai kita mengumbar rasa cinta kita dengan seenaknya saja.

Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran ?

Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan, akan tetapi yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al-Isra':32.

Pacaran dalam bentuk 1 dan 2 dilaksanakan sebagai perbuatan yang mendekati perbuatan zina. Dalam pandangan Islam bentuk ketiga dikenal dengan istilah Ta’aruf. Dalam Islam proses yang benar untuk mencapai pernikahan adalah :

Ta’aruf
khiyar Khitbah Nikah
Perbedaan Taaruf dengan Pacaran adalah Sebagai Berikut :

Tujuan

- taaruf (t) : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.

- pacaran (p) : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah …

Kapan dimulai

- t : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- p : saat sudah diledek sama teman: ”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat.

Waktu

- t : sesuai dengan adab bertamu (Hendaknya memenuhi undangan dan tidak terlambat darinya kecuali ada udzur/halangan, karena hadits Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam mengatakan:“Barangsiapa yang diundang kepada walimah atau yang serupa, hendaklah ia memenuhinya”. (HR. Muslim) )

- p : pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari kalo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa.

Tempat pertemuan

- t : di rumah sang calon, balai pertemuan,musholla, masjid, sekolah.

- p : di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik, dan taman.

Frekuensi pertemuan

- t : lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.

- p : lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu. kalo bisa tiap hari

Lama pertemuan t : sesuai dengan adab bertamu (Jangan terlalu lama menunggu di saat bertamu karena ini memberatkan yang punya rumah juga jangan tergesa-gesa datang karena membuat yang punya rumah kaget sebelum semuanya siap)

- p : selama belum ada yang komplain, lanjut mang !


Materi pertemuan

- t : kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.

- p : cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.

Jumlah yang hadir

- t : minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (bertiga). maksimal tidak terbatas (disesuaikan adab tamu).

- p : calon lelaki dan calon perempuan saja (berdua). klo rame-rame bukan pacaran, tapi rombongan.

Biaya

- t : secukupnya dalam rangka menghormati tamu (sesuai adab tamu).

- p : kalau ada biaya: ngapel, kalau ngga ada absent dulu atau cari pinjeman, terus tempat pertemuannya di rumah aja kali ya? tapi gengsi dong pacaran di rumah doang ?? apa kata doi coba ??

Lamanya

- t : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa seminggu, sebulan,2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?

- p : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun

Saat tidak ada kecocokan saat proses

- t : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan menyebut alasannya.

- p : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya



Etika pergaulan dalam Islam adalah, khususnya antara lelaki dan perempuan garis besarnya adalah sebagai berikut :

1. Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur : 30-31)
2. Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi aurat (An-Nur : 31)
3.
Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:
4. Di waktu mengobrol hendaknya ia menjauhi perkataan yang merayu dan menggoda
5. Di waktu berjalan hendaknya wanita jangan menggoda orang yang melihat
6. Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
7. Termasuk di sini suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah setan. Seperti sabda

Nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab setan menemaninya, anganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Bukhari & Muslim).

Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya Pacaran itu haram hukumnya, and kagak

ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram. Sedangkan yang dibolehkan adalah Ta’aruf. Wallahu a’lam bisshawab.

Minggu, 08 Agustus 2010

Nasehat Gus Faiz Pada Malam 1000 Lilin

bismillaahirrahmaanirrahiim

alhamdulillaahi robbil ‘aalamin, was sholaatu was salaamu ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin wa man tabi’ahum bi ihsaanin ila yaumid diin, amma ba’du.

adik-adikku yang saya hormati, dini hari ini, sabtu, 14 juni 2008, bisa dikatakan sebagai malam yang penuh arti bagi kalian semua, tatkala sejarah perjalanan hidup kalian di pesantren daarul rahman akan segera berakhir. buat kalian, saat-saat seperti ini, hari-hari terasa berlalu sedemikian cepatnya, seolah berlarian menaiki anak tangga, menghantarkan kalian semua ke penghujung tahun ajaran ini yang sesaat lagi akan bermuara pada pelaksanaan haflah al-wada pada tanggal 22 juni 2008.

saya merasa mendapat kehormatan atas kesempatan yang kalian berikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa nasehat di majelis yang mulia ini. kepercayaan - atau yang lebih saya pahami sebagai husnuzhan kalian semua kepada saya, dengan segala keterbatasan yang saya miliki - jelas harus dijunjung tinggi dengan penuh amanah dan tanggung jawab, agar harapan kalian – sesuai dengan tema acara malam ini – dapat terwujud.

untuk itu, sore tadi, menjelang maghrib,saya menyempatkan mengumpulkan beberapa nasehat dari para ulama terdahulu, bukan dari diri pribadi saya. menceritakan kisah kehidupan dan petuah penuh hikmah dari para ulama, sepertinya juga yang kerap saya sampaikan sepanjang pengajian tafsir setiap shubuh bersama kalian, adalah keyakinan saya, bahwa tutur kata yang bijak dan nasehat yang baik, ketika keluar dari ‘sumber yang baik’, pastilah akan menghasilkan sesuatu yang baik.

nasehat para ulama tersebut, tidak saja terdengar indah di telinga, lebih dari itu, ia terasa “berjiwa”, menyentuh bagian terdalam dari nurani kita. itu semua karena nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mereka, adalah untaian dari rangkuman pengalaman hidup mereka yang memadukan iman dan amal.

saya teringat kejadian pada saat seperti ini, sebelas tahun yang lalu, saat saya harus berpisah dengan kota suci madinah al-munawwaroh, kota yang memberi begitu banyak arti dalam kehidupan saya, saat itu guru saya mengatakan:

“aku berpesan kepadamu untuk selalu membaca sejarah dan kisah hidup para nabi dan rasul, para sahabat nabi, para taabi’in, serta orang-orang sholeh ahli ma’rifat dan ibadah yang zuhud dari setiap zaman”.

“dalam perjalanan hidup kalian, sempatkanlah untuk berhenti sejenak pada kisah hidup mereka. itu semua akan selalu memompa kekuatan semangatmu, meneguhkan cita-cita untuk meneladani mereka. atau setidaknya membuatmu malu terhadap diri sendiri, malu kepada allah subhaanahu wa ta’aala, saat engkau membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupanmu”.
“renungkanlah kisah kehidupan mereka, hiduplah bersama bayang-bayang keteladanan mereka dalam totalitas penghambaan kepada allah subhaanahu wa ta’aala, kezuhudan, ketawadhu’an, keluhuran budi pekerti, kesabaran, kesungguhan, serta keindahan mereka dalam menyikapi kehidupan dunia ini”.

dari sekian banyak nasehat dan hikmah yang bertebaran di berbagai kitab klasik maupun kontemporer, saya sampaikan kepada kalian beberapa petuah imam hasan al-bashri, seorang ulama rabbaniy yang lahir pada tahun 21 h, dua tahun sebelum berakhirnya masa pemerintahan khalifah umar ra.

di dalam kitab hilyah al-auliya, abu yazid al-busthomi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“dunia itu, bila kamu merenungkannya, hanyalah tiga masa, satu masa yang telah berlalu. untuk ini kamu tidak dapat mengharapkannya kembali lagi. satu masa saat kamu hidup sekarang yang harus kamu manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendulang kebaikan. dan masa mendatang yang kamu belum tahu, apakah bisa menikmatinya secara baik atau tidak. kamu pun tidak tahu, bisa saja kamu meninggal sebelum hari esok”.

“masa kemarin penuh dengan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran. masa kini adalah teman yang akan meninggalkanmu”.

“meskipun masa kemarin telah membuatmu tidak merasa nyaman, hikmah yang terkandung di dalamnya tetap bertahan, penggantinya datang menghampirimu, namun, ia akan pergi meninggalkanmu dan tak akan menjumpaimu lagi”.

“masa depan, sebagian harapannya ada dalam genggaman tanganmu. ambillah untuk beramal sholeh, dan jangan sampai kamu tertipu dengan harapan yang menjulang sebelum ajal menjemput”.

“janganlah kamu memasukkan kesedihan hari esok, atau hari-hari yang akan datang, ke dalam

hari ini. bila kamu mencemaskan hari esok, itu hanya akan menambah kesedihan dan kelelahanmu. padahal, sekarang kamu ingin memiliki apa yang bisa mencukupimu selama kamu hidup di dunia. tetapi keinginan itu tidak mungkin tercapai. yang terjadi padamu adalah kesibukan yang semakin bertambah, kesedihan yang berlipat, dan kelelahan yang semakin mencengkram”.

“manusia seringkali menyia-nyiakan amal sholeh karena harapan yang tinggi. kalaupun ada harapan dan cita-cita di masa depan, ia akan keluar dari hatimu. oleh karena itu, beramal sholehlah sebaik-baiknya pada hari ini. hadapi kesedihan di hari ini, sebab harapan dan cita-citamu di hari esok bisa menggiringmu kepada sikap penolakan, dan mengajakmu mencari yang lebih banyak”.
“hari ini, jika kamu berfikir mendalam, laksana tamu yang singgah ke rumahmu. sebentar kemudian dia akan pergi meninggalkanmu. bila kamu memperlakukannya dengan baik, ia akan menjadi saksi yang menguntungkanmu, akan memujimu, dan akan membenarkan apa yang kamu lakukan. bila kamu memperlakukan tamumu dengan buruk, kamu akan mendapatkan cemoohan dan gunjingan, yang akan membuatmu bersimbah air mata”.

“yang tersisa dari umurmu sungguh tak ternilai harganya. dunia beserta seluruh isinya – bila dikumpulkan- tidak akan dapat disetarakan dengan satu hari dari umur manusia. jadi, jangan jual hari ini dan jangan tukar dengan dunia yang nilainya tak sepadan. segeralah beramal sholeh di hari ini untuk dirimu dan keselamatanmu di akhirat. gunakan sebaik-baiknya satu jam yang tersisa dari kehidupanmu. manfaatkan satu kata yang masih tersisa dari kehidupanmu untuk beramal sholeh”.

ibnu jawzi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“manusia telah dibinasakan oleh angan-angan, perkataan tanpa diiringi amal perbuatan, ilmu tanpa dibarengi kesabaran, dan keimanan tanpa disertai keyakinan. mengapa aku banyak melihat orang, tetapi tidak banyak melihat mereka menggunakan akal. mengapa aku mendengar suara orang yang memuji allah subhaanahu wa ta’aala, tetapi tidak melihat orang yang dekat kepada allah”.

“diantara akhlak seorang mukmin adalah teguh dalam beragama, kukuh dalam kelembutan, iman disertai keyakinan, berilmu dalam kesabaran, bersabar dengan disertai ilmu, cerdas dalam kasih sayang, tetap memelihara keindahan meski dalam kemiskinan, hidup hemat meski berlimang harta, penuh kasih sayang dalam memberi nafkah, menyayangi orang yang dalam kesusahan, senang memberikan haknya kepada orang lain, gemar berbagi, istiqomah, tidak zalim kepada orang yang membencinya, tidak berbuat dosa saat membantu orang yang ia cintai, tidak mengadu domba, tidak ikut-ikutan orang lain tanpa tahu dasarnya, tidak mengingkari hak yang harus ia tunaikan, tidak berlebihan dalam memanfaatkan keringanan karena udzur, tidak bergembira melihat bencana yang menimpa orang lain, dan sedih melihat orang lain terpuruk dalam maksiat”.

didalam kitab al-bidayah wa al-nihayah, ibnu katsir meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“malik bin dinar bertanya kepada hasan al-bashri, “apa hukuman bagi seorang alim yang mencintai dunia?”

“hasan al-bashri menjawab: “hatinya akan mati, sebab bila ia mencintai dunia, ia akan memburunya dengan amalan akhiratnya. ketika itu, keberkahan ilmu akan hengkang darinya. yang tersisa hanya rupanya saja”.

disamping untaian nasehat tersebut diatas, saya juga melampirkan beberapa do’ayang saya pilih dari do’a-do’a yang biasa dibaca oleh para ulama. do’a adalah kekuatan tersembunyi yang tidak dapat ditangkap oleh manusia dan dapat terjadi secara tiba-tiba. do’a juga menjadi salah satu faktor utama dibalik penyebab setiap keberhasilan yang dicapai. hal ini sudah menjadi bukti sejarah sepanjang masa.

oleh karena itu, dalam menghadapi setiaap permasalahan – besar maupun kecil - hendaknya kita tidak lupa berdo’a. memohon kepada allah agar permasalahan yang sedang dihadapi mendapat pertolongan dari allah subhaanahu wa ta’aala.

selamat berjuang wahai tunas agama, bangsa, dan negara.

Puasa Rajab

Allahumma baarik lana fi Rojaba wa Sya'bana wa balligna Ramadhon wa hassil maqosidana Bulan Rajab telah membuka tabirnya, persiapan diripun semakin kencang untuk menyongsong bulan Suci Ramadhan, hal inipun tersirat dari do’a Rasulullah SAW sebagaimana termaktub di atas. Tak heran banyak ibadah yang dilakukan karenanya, salah satunya adalah Puasa. Memang Tidak ada hadis shahih yang menerangkan keutamaan puasa Rajab secara khusus, tapi banyak hadis yang menganjurkan puasa secara umum, tidak hanya mengkhususkan bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan Haram (bulan yang diharamkan untuk berperang), dan pada bulan Haram itulah kita disunahan berpuasa, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Al Bahili bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah Engkau di bulan Haram." (HR Abu Daud).Nabi Muhammad Saw, memang mensunahkan puasa tiga hari pada setiap bulan Hiriyah (ayyamul bidh), bahkan beliaupun pernah mensunahkan untuk berpuasa secara mutlak. Maka kesunahan puasa Rajab bisa didasarkan pada keumuman hadis-hadis tersebut, Memang tidak ada Nash sahih yang secara khusus menerangkan keutamaan puasa di awal, tengah atau hari-hari lainnya pada bulan ini. Sekalipun ada beberapa nash yang menerangkan keutamaan puasa Rajab, hadis itupun dengan derajat dhoif. Seperti hadis shahabat Anas ra, "Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai yang disebut Rajab, airnya lebih jernih dari susu, lebih manis dari madu, maka siapa saja yang berpuasa satu hari pada bulan Rajab, Allah akan memberinya minum dari sungai itu.". Hadits lain yang diriwatkan Ibnu Abbas, "Siapa saja yang berpuasa sehari pada bulan Rajab maka ia seperti puasa satu bulan, siapa saja yang puasa tujuh hari maka ia akan ditutup dari tujuh pintu neraka, siapa saja yang puasa delapan hari maka ia akan dibukakan pintu-pintu surga, dan siapa saja puasa sepuluh hari maka keburukannya akan diganti oleh kebaikan-kebaikan." hadis inipun dhoif sebagaimna yang diterangkan Imam Suyuthi dalam kitabnya Al Hawi lil Fatwa.

Memang tidak ada larangan Puasa Rajab sebulan penuh ditambah dengan puasa Sya'ban dan disempurnakan dengan puasa Ramadhan menjadi tiga bulan penuh,. Sekalipun ada beberapa Ulama yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah bid'ah karena hal tersebut tidak pernah terjadi pada masa salaf, oleh karena itu maka yang lebih utama adalah berpuasa sesuai dengan kemampuan saja tanpa adanya suatu kewajiban baik karena nadzar atau yang lainnya sehingga tidak terjerumus pada perbuatan yang dilarang. Wallahu wa Rosyuluhu a'lam…. -o(Zadurfar)o-

lau kaana khairan lasabaquunaa...
ulama shalaf bilang, kalaulah itu suatu perkara yg baik...tentunya para sahabat sudah mengerjakannya terlebih dahulu...

Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Calon Pengantin Pria



Pernikahan atau perkawinan, menyingkap tabir rahasia

Istri yang kamu nikahi, tidaklah semulia Sayyidah Khodijah binti Khuwalid

Tidak setaqwa Sayyidah Aisyah, pun tidak setabah Sayyidah Fathima Azzahra putri Rasulullah saw, justru istrimu adalah wanita akhir zaman yang mempunyai cita-cita menjadi shalihah,

Pernikahan atau perkawinan

Mengajar kita kewajiban bersama,

Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya

Istri ladang tanaman kamu pemagarnya

Istri kiasan ternakan , kamu gembalanya

Istri adalah murid dan kamu mursyid

Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya

Saat istri menjadi madu, kamu tguklah sepuasnya

Dan ketika istri menjadi racun kamulah penawar bisanya

Seandainya istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya

Pernikahan atau perkawinan

Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa

Untuk belajar meniti sabar dan ridho