bismillaahirrahmaanirrahiim
alhamdulillaahi robbil ‘aalamin, was sholaatu was salaamu ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin wa man tabi’ahum bi ihsaanin ila yaumid diin, amma ba’du.
adik-adikku yang saya hormati, dini hari ini, sabtu, 14 juni 2008, bisa dikatakan sebagai malam yang penuh arti bagi kalian semua, tatkala sejarah perjalanan hidup kalian di pesantren daarul rahman akan segera berakhir. buat kalian, saat-saat seperti ini, hari-hari terasa berlalu sedemikian cepatnya, seolah berlarian menaiki anak tangga, menghantarkan kalian semua ke penghujung tahun ajaran ini yang sesaat lagi akan bermuara pada pelaksanaan haflah al-wada pada tanggal 22 juni 2008.
saya merasa mendapat kehormatan atas kesempatan yang kalian berikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa nasehat di majelis yang mulia ini. kepercayaan - atau yang lebih saya pahami sebagai husnuzhan kalian semua kepada saya, dengan segala keterbatasan yang saya miliki - jelas harus dijunjung tinggi dengan penuh amanah dan tanggung jawab, agar harapan kalian – sesuai dengan tema acara malam ini – dapat terwujud.
untuk itu, sore tadi, menjelang maghrib,saya menyempatkan mengumpulkan beberapa nasehat dari para ulama terdahulu, bukan dari diri pribadi saya. menceritakan kisah kehidupan dan petuah penuh hikmah dari para ulama, sepertinya juga yang kerap saya sampaikan sepanjang pengajian tafsir setiap shubuh bersama kalian, adalah keyakinan saya, bahwa tutur kata yang bijak dan nasehat yang baik, ketika keluar dari ‘sumber yang baik’, pastilah akan menghasilkan sesuatu yang baik.
nasehat para ulama tersebut, tidak saja terdengar indah di telinga, lebih dari itu, ia terasa “berjiwa”, menyentuh bagian terdalam dari nurani kita. itu semua karena nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mereka, adalah untaian dari rangkuman pengalaman hidup mereka yang memadukan iman dan amal.
saya teringat kejadian pada saat seperti ini, sebelas tahun yang lalu, saat saya harus berpisah dengan kota suci madinah al-munawwaroh, kota yang memberi begitu banyak arti dalam kehidupan saya, saat itu guru saya mengatakan:
“aku berpesan kepadamu untuk selalu membaca sejarah dan kisah hidup para nabi dan rasul, para sahabat nabi, para taabi’in, serta orang-orang sholeh ahli ma’rifat dan ibadah yang zuhud dari setiap zaman”.
“dalam perjalanan hidup kalian, sempatkanlah untuk berhenti sejenak pada kisah hidup mereka. itu semua akan selalu memompa kekuatan semangatmu, meneguhkan cita-cita untuk meneladani mereka. atau setidaknya membuatmu malu terhadap diri sendiri, malu kepada allah subhaanahu wa ta’aala, saat engkau membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupanmu”.
“renungkanlah kisah kehidupan mereka, hiduplah bersama bayang-bayang keteladanan mereka dalam totalitas penghambaan kepada allah subhaanahu wa ta’aala, kezuhudan, ketawadhu’an, keluhuran budi pekerti, kesabaran, kesungguhan, serta keindahan mereka dalam menyikapi kehidupan dunia ini”.
dari sekian banyak nasehat dan hikmah yang bertebaran di berbagai kitab klasik maupun kontemporer, saya sampaikan kepada kalian beberapa petuah imam hasan al-bashri, seorang ulama rabbaniy yang lahir pada tahun 21 h, dua tahun sebelum berakhirnya masa pemerintahan khalifah umar ra.
di dalam kitab hilyah al-auliya, abu yazid al-busthomi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:
“dunia itu, bila kamu merenungkannya, hanyalah tiga masa, satu masa yang telah berlalu. untuk ini kamu tidak dapat mengharapkannya kembali lagi. satu masa saat kamu hidup sekarang yang harus kamu manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendulang kebaikan. dan masa mendatang yang kamu belum tahu, apakah bisa menikmatinya secara baik atau tidak. kamu pun tidak tahu, bisa saja kamu meninggal sebelum hari esok”.
“masa kemarin penuh dengan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran. masa kini adalah teman yang akan meninggalkanmu”.
“meskipun masa kemarin telah membuatmu tidak merasa nyaman, hikmah yang terkandung di dalamnya tetap bertahan, penggantinya datang menghampirimu, namun, ia akan pergi meninggalkanmu dan tak akan menjumpaimu lagi”.
“masa depan, sebagian harapannya ada dalam genggaman tanganmu. ambillah untuk beramal sholeh, dan jangan sampai kamu tertipu dengan harapan yang menjulang sebelum ajal menjemput”.
“janganlah kamu memasukkan kesedihan hari esok, atau hari-hari yang akan datang, ke dalam
hari ini. bila kamu mencemaskan hari esok, itu hanya akan menambah kesedihan dan kelelahanmu. padahal, sekarang kamu ingin memiliki apa yang bisa mencukupimu selama kamu hidup di dunia. tetapi keinginan itu tidak mungkin tercapai. yang terjadi padamu adalah kesibukan yang semakin bertambah, kesedihan yang berlipat, dan kelelahan yang semakin mencengkram”.
“manusia seringkali menyia-nyiakan amal sholeh karena harapan yang tinggi. kalaupun ada harapan dan cita-cita di masa depan, ia akan keluar dari hatimu. oleh karena itu, beramal sholehlah sebaik-baiknya pada hari ini. hadapi kesedihan di hari ini, sebab harapan dan cita-citamu di hari esok bisa menggiringmu kepada sikap penolakan, dan mengajakmu mencari yang lebih banyak”.
“hari ini, jika kamu berfikir mendalam, laksana tamu yang singgah ke rumahmu. sebentar kemudian dia akan pergi meninggalkanmu. bila kamu memperlakukannya dengan baik, ia akan menjadi saksi yang menguntungkanmu, akan memujimu, dan akan membenarkan apa yang kamu lakukan. bila kamu memperlakukan tamumu dengan buruk, kamu akan mendapatkan cemoohan dan gunjingan, yang akan membuatmu bersimbah air mata”.
“yang tersisa dari umurmu sungguh tak ternilai harganya. dunia beserta seluruh isinya – bila dikumpulkan- tidak akan dapat disetarakan dengan satu hari dari umur manusia. jadi, jangan jual hari ini dan jangan tukar dengan dunia yang nilainya tak sepadan. segeralah beramal sholeh di hari ini untuk dirimu dan keselamatanmu di akhirat. gunakan sebaik-baiknya satu jam yang tersisa dari kehidupanmu. manfaatkan satu kata yang masih tersisa dari kehidupanmu untuk beramal sholeh”.
ibnu jawzi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:
“manusia telah dibinasakan oleh angan-angan, perkataan tanpa diiringi amal perbuatan, ilmu tanpa dibarengi kesabaran, dan keimanan tanpa disertai keyakinan. mengapa aku banyak melihat orang, tetapi tidak banyak melihat mereka menggunakan akal. mengapa aku mendengar suara orang yang memuji allah subhaanahu wa ta’aala, tetapi tidak melihat orang yang dekat kepada allah”.
“diantara akhlak seorang mukmin adalah teguh dalam beragama, kukuh dalam kelembutan, iman disertai keyakinan, berilmu dalam kesabaran, bersabar dengan disertai ilmu, cerdas dalam kasih sayang, tetap memelihara keindahan meski dalam kemiskinan, hidup hemat meski berlimang harta, penuh kasih sayang dalam memberi nafkah, menyayangi orang yang dalam kesusahan, senang memberikan haknya kepada orang lain, gemar berbagi, istiqomah, tidak zalim kepada orang yang membencinya, tidak berbuat dosa saat membantu orang yang ia cintai, tidak mengadu domba, tidak ikut-ikutan orang lain tanpa tahu dasarnya, tidak mengingkari hak yang harus ia tunaikan, tidak berlebihan dalam memanfaatkan keringanan karena udzur, tidak bergembira melihat bencana yang menimpa orang lain, dan sedih melihat orang lain terpuruk dalam maksiat”.
didalam kitab al-bidayah wa al-nihayah, ibnu katsir meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:
“malik bin dinar bertanya kepada hasan al-bashri, “apa hukuman bagi seorang alim yang mencintai dunia?”
“hasan al-bashri menjawab: “hatinya akan mati, sebab bila ia mencintai dunia, ia akan memburunya dengan amalan akhiratnya. ketika itu, keberkahan ilmu akan hengkang darinya. yang tersisa hanya rupanya saja”.
disamping untaian nasehat tersebut diatas, saya juga melampirkan beberapa do’ayang saya pilih dari do’a-do’a yang biasa dibaca oleh para ulama. do’a adalah kekuatan tersembunyi yang tidak dapat ditangkap oleh manusia dan dapat terjadi secara tiba-tiba. do’a juga menjadi salah satu faktor utama dibalik penyebab setiap keberhasilan yang dicapai. hal ini sudah menjadi bukti sejarah sepanjang masa.
oleh karena itu, dalam menghadapi setiaap permasalahan – besar maupun kecil - hendaknya kita tidak lupa berdo’a. memohon kepada allah agar permasalahan yang sedang dihadapi mendapat pertolongan dari allah subhaanahu wa ta’aala.
selamat berjuang wahai tunas agama, bangsa, dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar