Minggu, 08 Agustus 2010

Nasehat Gus Faiz Pada Malam 1000 Lilin

bismillaahirrahmaanirrahiim

alhamdulillaahi robbil ‘aalamin, was sholaatu was salaamu ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin wa man tabi’ahum bi ihsaanin ila yaumid diin, amma ba’du.

adik-adikku yang saya hormati, dini hari ini, sabtu, 14 juni 2008, bisa dikatakan sebagai malam yang penuh arti bagi kalian semua, tatkala sejarah perjalanan hidup kalian di pesantren daarul rahman akan segera berakhir. buat kalian, saat-saat seperti ini, hari-hari terasa berlalu sedemikian cepatnya, seolah berlarian menaiki anak tangga, menghantarkan kalian semua ke penghujung tahun ajaran ini yang sesaat lagi akan bermuara pada pelaksanaan haflah al-wada pada tanggal 22 juni 2008.

saya merasa mendapat kehormatan atas kesempatan yang kalian berikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa nasehat di majelis yang mulia ini. kepercayaan - atau yang lebih saya pahami sebagai husnuzhan kalian semua kepada saya, dengan segala keterbatasan yang saya miliki - jelas harus dijunjung tinggi dengan penuh amanah dan tanggung jawab, agar harapan kalian – sesuai dengan tema acara malam ini – dapat terwujud.

untuk itu, sore tadi, menjelang maghrib,saya menyempatkan mengumpulkan beberapa nasehat dari para ulama terdahulu, bukan dari diri pribadi saya. menceritakan kisah kehidupan dan petuah penuh hikmah dari para ulama, sepertinya juga yang kerap saya sampaikan sepanjang pengajian tafsir setiap shubuh bersama kalian, adalah keyakinan saya, bahwa tutur kata yang bijak dan nasehat yang baik, ketika keluar dari ‘sumber yang baik’, pastilah akan menghasilkan sesuatu yang baik.

nasehat para ulama tersebut, tidak saja terdengar indah di telinga, lebih dari itu, ia terasa “berjiwa”, menyentuh bagian terdalam dari nurani kita. itu semua karena nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mereka, adalah untaian dari rangkuman pengalaman hidup mereka yang memadukan iman dan amal.

saya teringat kejadian pada saat seperti ini, sebelas tahun yang lalu, saat saya harus berpisah dengan kota suci madinah al-munawwaroh, kota yang memberi begitu banyak arti dalam kehidupan saya, saat itu guru saya mengatakan:

“aku berpesan kepadamu untuk selalu membaca sejarah dan kisah hidup para nabi dan rasul, para sahabat nabi, para taabi’in, serta orang-orang sholeh ahli ma’rifat dan ibadah yang zuhud dari setiap zaman”.

“dalam perjalanan hidup kalian, sempatkanlah untuk berhenti sejenak pada kisah hidup mereka. itu semua akan selalu memompa kekuatan semangatmu, meneguhkan cita-cita untuk meneladani mereka. atau setidaknya membuatmu malu terhadap diri sendiri, malu kepada allah subhaanahu wa ta’aala, saat engkau membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupanmu”.
“renungkanlah kisah kehidupan mereka, hiduplah bersama bayang-bayang keteladanan mereka dalam totalitas penghambaan kepada allah subhaanahu wa ta’aala, kezuhudan, ketawadhu’an, keluhuran budi pekerti, kesabaran, kesungguhan, serta keindahan mereka dalam menyikapi kehidupan dunia ini”.

dari sekian banyak nasehat dan hikmah yang bertebaran di berbagai kitab klasik maupun kontemporer, saya sampaikan kepada kalian beberapa petuah imam hasan al-bashri, seorang ulama rabbaniy yang lahir pada tahun 21 h, dua tahun sebelum berakhirnya masa pemerintahan khalifah umar ra.

di dalam kitab hilyah al-auliya, abu yazid al-busthomi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“dunia itu, bila kamu merenungkannya, hanyalah tiga masa, satu masa yang telah berlalu. untuk ini kamu tidak dapat mengharapkannya kembali lagi. satu masa saat kamu hidup sekarang yang harus kamu manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendulang kebaikan. dan masa mendatang yang kamu belum tahu, apakah bisa menikmatinya secara baik atau tidak. kamu pun tidak tahu, bisa saja kamu meninggal sebelum hari esok”.

“masa kemarin penuh dengan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran. masa kini adalah teman yang akan meninggalkanmu”.

“meskipun masa kemarin telah membuatmu tidak merasa nyaman, hikmah yang terkandung di dalamnya tetap bertahan, penggantinya datang menghampirimu, namun, ia akan pergi meninggalkanmu dan tak akan menjumpaimu lagi”.

“masa depan, sebagian harapannya ada dalam genggaman tanganmu. ambillah untuk beramal sholeh, dan jangan sampai kamu tertipu dengan harapan yang menjulang sebelum ajal menjemput”.

“janganlah kamu memasukkan kesedihan hari esok, atau hari-hari yang akan datang, ke dalam

hari ini. bila kamu mencemaskan hari esok, itu hanya akan menambah kesedihan dan kelelahanmu. padahal, sekarang kamu ingin memiliki apa yang bisa mencukupimu selama kamu hidup di dunia. tetapi keinginan itu tidak mungkin tercapai. yang terjadi padamu adalah kesibukan yang semakin bertambah, kesedihan yang berlipat, dan kelelahan yang semakin mencengkram”.

“manusia seringkali menyia-nyiakan amal sholeh karena harapan yang tinggi. kalaupun ada harapan dan cita-cita di masa depan, ia akan keluar dari hatimu. oleh karena itu, beramal sholehlah sebaik-baiknya pada hari ini. hadapi kesedihan di hari ini, sebab harapan dan cita-citamu di hari esok bisa menggiringmu kepada sikap penolakan, dan mengajakmu mencari yang lebih banyak”.
“hari ini, jika kamu berfikir mendalam, laksana tamu yang singgah ke rumahmu. sebentar kemudian dia akan pergi meninggalkanmu. bila kamu memperlakukannya dengan baik, ia akan menjadi saksi yang menguntungkanmu, akan memujimu, dan akan membenarkan apa yang kamu lakukan. bila kamu memperlakukan tamumu dengan buruk, kamu akan mendapatkan cemoohan dan gunjingan, yang akan membuatmu bersimbah air mata”.

“yang tersisa dari umurmu sungguh tak ternilai harganya. dunia beserta seluruh isinya – bila dikumpulkan- tidak akan dapat disetarakan dengan satu hari dari umur manusia. jadi, jangan jual hari ini dan jangan tukar dengan dunia yang nilainya tak sepadan. segeralah beramal sholeh di hari ini untuk dirimu dan keselamatanmu di akhirat. gunakan sebaik-baiknya satu jam yang tersisa dari kehidupanmu. manfaatkan satu kata yang masih tersisa dari kehidupanmu untuk beramal sholeh”.

ibnu jawzi meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“manusia telah dibinasakan oleh angan-angan, perkataan tanpa diiringi amal perbuatan, ilmu tanpa dibarengi kesabaran, dan keimanan tanpa disertai keyakinan. mengapa aku banyak melihat orang, tetapi tidak banyak melihat mereka menggunakan akal. mengapa aku mendengar suara orang yang memuji allah subhaanahu wa ta’aala, tetapi tidak melihat orang yang dekat kepada allah”.

“diantara akhlak seorang mukmin adalah teguh dalam beragama, kukuh dalam kelembutan, iman disertai keyakinan, berilmu dalam kesabaran, bersabar dengan disertai ilmu, cerdas dalam kasih sayang, tetap memelihara keindahan meski dalam kemiskinan, hidup hemat meski berlimang harta, penuh kasih sayang dalam memberi nafkah, menyayangi orang yang dalam kesusahan, senang memberikan haknya kepada orang lain, gemar berbagi, istiqomah, tidak zalim kepada orang yang membencinya, tidak berbuat dosa saat membantu orang yang ia cintai, tidak mengadu domba, tidak ikut-ikutan orang lain tanpa tahu dasarnya, tidak mengingkari hak yang harus ia tunaikan, tidak berlebihan dalam memanfaatkan keringanan karena udzur, tidak bergembira melihat bencana yang menimpa orang lain, dan sedih melihat orang lain terpuruk dalam maksiat”.

didalam kitab al-bidayah wa al-nihayah, ibnu katsir meriwayatkan bahwa imam hasan al-bashri berkata:

“malik bin dinar bertanya kepada hasan al-bashri, “apa hukuman bagi seorang alim yang mencintai dunia?”

“hasan al-bashri menjawab: “hatinya akan mati, sebab bila ia mencintai dunia, ia akan memburunya dengan amalan akhiratnya. ketika itu, keberkahan ilmu akan hengkang darinya. yang tersisa hanya rupanya saja”.

disamping untaian nasehat tersebut diatas, saya juga melampirkan beberapa do’ayang saya pilih dari do’a-do’a yang biasa dibaca oleh para ulama. do’a adalah kekuatan tersembunyi yang tidak dapat ditangkap oleh manusia dan dapat terjadi secara tiba-tiba. do’a juga menjadi salah satu faktor utama dibalik penyebab setiap keberhasilan yang dicapai. hal ini sudah menjadi bukti sejarah sepanjang masa.

oleh karena itu, dalam menghadapi setiaap permasalahan – besar maupun kecil - hendaknya kita tidak lupa berdo’a. memohon kepada allah agar permasalahan yang sedang dihadapi mendapat pertolongan dari allah subhaanahu wa ta’aala.

selamat berjuang wahai tunas agama, bangsa, dan negara.

Puasa Rajab

Allahumma baarik lana fi Rojaba wa Sya'bana wa balligna Ramadhon wa hassil maqosidana Bulan Rajab telah membuka tabirnya, persiapan diripun semakin kencang untuk menyongsong bulan Suci Ramadhan, hal inipun tersirat dari do’a Rasulullah SAW sebagaimana termaktub di atas. Tak heran banyak ibadah yang dilakukan karenanya, salah satunya adalah Puasa. Memang Tidak ada hadis shahih yang menerangkan keutamaan puasa Rajab secara khusus, tapi banyak hadis yang menganjurkan puasa secara umum, tidak hanya mengkhususkan bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan Haram (bulan yang diharamkan untuk berperang), dan pada bulan Haram itulah kita disunahan berpuasa, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Al Bahili bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah Engkau di bulan Haram." (HR Abu Daud).Nabi Muhammad Saw, memang mensunahkan puasa tiga hari pada setiap bulan Hiriyah (ayyamul bidh), bahkan beliaupun pernah mensunahkan untuk berpuasa secara mutlak. Maka kesunahan puasa Rajab bisa didasarkan pada keumuman hadis-hadis tersebut, Memang tidak ada Nash sahih yang secara khusus menerangkan keutamaan puasa di awal, tengah atau hari-hari lainnya pada bulan ini. Sekalipun ada beberapa nash yang menerangkan keutamaan puasa Rajab, hadis itupun dengan derajat dhoif. Seperti hadis shahabat Anas ra, "Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai yang disebut Rajab, airnya lebih jernih dari susu, lebih manis dari madu, maka siapa saja yang berpuasa satu hari pada bulan Rajab, Allah akan memberinya minum dari sungai itu.". Hadits lain yang diriwatkan Ibnu Abbas, "Siapa saja yang berpuasa sehari pada bulan Rajab maka ia seperti puasa satu bulan, siapa saja yang puasa tujuh hari maka ia akan ditutup dari tujuh pintu neraka, siapa saja yang puasa delapan hari maka ia akan dibukakan pintu-pintu surga, dan siapa saja puasa sepuluh hari maka keburukannya akan diganti oleh kebaikan-kebaikan." hadis inipun dhoif sebagaimna yang diterangkan Imam Suyuthi dalam kitabnya Al Hawi lil Fatwa.

Memang tidak ada larangan Puasa Rajab sebulan penuh ditambah dengan puasa Sya'ban dan disempurnakan dengan puasa Ramadhan menjadi tiga bulan penuh,. Sekalipun ada beberapa Ulama yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah bid'ah karena hal tersebut tidak pernah terjadi pada masa salaf, oleh karena itu maka yang lebih utama adalah berpuasa sesuai dengan kemampuan saja tanpa adanya suatu kewajiban baik karena nadzar atau yang lainnya sehingga tidak terjerumus pada perbuatan yang dilarang. Wallahu wa Rosyuluhu a'lam…. -o(Zadurfar)o-

lau kaana khairan lasabaquunaa...
ulama shalaf bilang, kalaulah itu suatu perkara yg baik...tentunya para sahabat sudah mengerjakannya terlebih dahulu...

Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Calon Pengantin Pria



Pernikahan atau perkawinan, menyingkap tabir rahasia

Istri yang kamu nikahi, tidaklah semulia Sayyidah Khodijah binti Khuwalid

Tidak setaqwa Sayyidah Aisyah, pun tidak setabah Sayyidah Fathima Azzahra putri Rasulullah saw, justru istrimu adalah wanita akhir zaman yang mempunyai cita-cita menjadi shalihah,

Pernikahan atau perkawinan

Mengajar kita kewajiban bersama,

Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya

Istri ladang tanaman kamu pemagarnya

Istri kiasan ternakan , kamu gembalanya

Istri adalah murid dan kamu mursyid

Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya

Saat istri menjadi madu, kamu tguklah sepuasnya

Dan ketika istri menjadi racun kamulah penawar bisanya

Seandainya istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya

Pernikahan atau perkawinan

Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa

Untuk belajar meniti sabar dan ridho

Rabiah al-adawiyah

Rabiah bisri yang dikenal dengan rabiah al-Adawiyah adalah seorang suci yang pertama dalam islam. Ia meninggalkan segala yang bersifat duniawii dan spenuhnya mengabdikan diri dalam doa kepada Allah. Rabiah kehilangan orang tuanya ketika ia masih kecil. 3 kakak perempuannya juga meninggal dunia karena wabah kelaparan yang melanda Basrah. Ia sendiri jatuh ke tangan orang kejam dan dijual sebagai budak dengan harga yang murah.
Si kecil Rabiah menghabiskan waktunya dengan melaksanakan perintah majikannya, malam hari dilaluinya dengan berdoa. Pada suatu malam, majikannya melihat tanda kebesaran rohani Rabiah, ketika Rabiah sedang berdoa kepada Allah. “ Ya Robbi Engkau telah membuatku menjadi budak belian seorang manusia sehingga aku terpaksa mengabdi padanya. Seandainya aku bebas, akku pasti mempersembahkan seluruh waktu dan hidup kuini untuk berdoa kepada-Mu”. Tiba-tiba tampak cahaya di dekat kepalanya, melihat itu majikannya ketakutan dan esok harinya rabiah dibebaskan.
Setelah bebas, ia pergi ke tempat sunyi untuk bermeditasi, datang pinangan dari gubernur Basrah seoarang sufi yang terkenal, Hasan Basri, tetapi Rabiah sibuk mengabdikan dirinya hanya kepada Allah, sehingga sisa waktu sedikit untuk urusan duniawi. Karena itulah semua pinangan ditolak.
Ia punya banyak murid seperti Malik bin Dinar, Raba al-Rais, Syaikh al-Balkhi dan Hasan Basrah, mereka sering mengunjungi Rabiah untuk mendapatkan nasihat atau mendengar ajarannya . ia melarang muridnya untuk menunjukkan perbuatan baik kepaa siapapun. Mereka harus menutupi perbuatan baik seperti perbuatan jahat mereka.
Rabiah adalah seorang sufi yang terkemuka yang mengajarkan kasih syang terhadap Tuhan tanpa pamrih. Konsep yang kemudian yang meluas” aku mengabdi kepada Tuhan tidak untuk mendapatkan apapun jangan takut pada neraka, jangan pula mendambakan syurga. Aku menjadi abdi yang tidak baik jika untuk mendapatkan meteri, aku berkewajiban mengabdi kepada-Nya hanya untuk kasih sayang-Nya saja.
Rabiah meninggal di Basrah tahun 801 H, dimakamkan dimana ia tinggal.waktu ia menghadapi maut. Ia meminta teman-temannya meninggalkan dan menyilahkan utusan Allah lewat, waktu teman-temennya berjalan keluar, mereka mendengar Rabiah membaca syahadah dan ada suara yang menjawab ,” Sukma, tenanglah kembalilahkepada Tuhanmu, legakanlah hati mu pada-Nya, ia akan memberikan kepuasan kepada-Nya.”””
Doa yang tercatat dari Rabiah diantaranya :” Ya Rabbi, bila aku menyembah Mu karena takut neraka, maka bakarlah diriku di dalamnya, bila aku menyembah Mu karena syurga Mu, maka jauhkanlah aku dari sana, namun jika aku menyembah Mu hanya demi engkau maka janganlah Engkau tutup keindahan abadi-Mu.

Jumat, 06 Agustus 2010

Kepada Engkau Yang Sedang Gelisah

Wahai hati yang sedang gelisah,
apakah yang sedang kau gelisahkan?

Bila engkau belum tahu pasti apa yang menggelisahkan mu,
bagaimana mungkin engkau bisa merasa gelisah?

Sebetulnya, apakah yang sedang kau gelisahkan

Ketahuilah bahwa penderitaan yang paling menyiksa mu,
adalah penderitaan yang tidak pernah datang,
tetapi yang kau ijinkan tumbuh
dalam kekhawatiran- kekhawatiran mu.

Bila kekurangan yang kau rasakan,
mengalahkan nilai dari keberuntungan
yang telah ada pada mu,
maka kegelisahan itu adalah candu bagi pikiran mu.

Kegelisahan yang mencandui mu itu berawal
dari serat-serat sarang laba-laba
dalam angan-angan mu,
yang kemudian kau ijinkan menguat, menajam,
dan mengiris permukaan hati mu yang peka.

Kegelisahan mu akan memotong dan melubangi hati mu,
yang kemudian mengalirkan kecerdasan
dan ketahanan hati mu
ke parit-parit penyia-nyiaan sari kehidupan.

Maka selamatkanlah kecerdasan mu.
lindungilah kecemerlangan hati dan pikiran mu.
dan menangkanlah sari-sari kehidupan dalam diri mu.

Karena sebetulnya,
bila engkau mengerti
kegelisahan adalah mabuknya orang
yang sedang berada di depan penawaran-penawaran besar
bagi kemungkinan- kemungkinan
yang bisa ia capai sebagai pribadi yang mandiri.

Siapa kah di antara mu yang tidak akan tegang
dan gelisah menantikan terbukanya tabir penutup
hadiah besar bagi mu,
untuk sikap, pikiran, dan tindakan mu yang mulia?

Bila yang kau nantikan adalah hadiah
bagi pemuliaan diri mu,
maka itu sama sekali bukanlah kegelisahan
yang mengerdilkan,
tetapi tarian kegembiraan hati mu.

Bila engkau belum memuliakan diri mu sendiri,
maka kegelisahan mu adalah ronta dari keinginan hati mu
untuk membayar penundaan dan pengabaian
dari yang seharusnya sudah kau lakukan.

Engkau adalah jiwa yang dilahirkan mulia,
maka semua kegelisahan mu
adalah upaya hati mu untuk mengembalikan kemuliaan
yang telah menjadi bakat kelahiran mu.

Maka bertindaklah.

Janganlah engkau membatasi kebaikan
yang akan kau lakukan
hanya karena kemungkinan kegagalan,
karena dengannya
kau seperti berupaya membatalkan
sifat Tuhan mu Yang Maha Melindungi,
bagi kerugian mu sendiri.

Itu sebabnya
kau diperintahkan untuk membaca semua tanda,
baik tanda yang akan memuliakan mu,
yang akan menggagalkan mu, dan tanda bagi mu
untuk mencoba lagi dengan lebih berpikir.

Engkau hanya boleh membatasi yang akan kau lakukan
bila ia belum jujur, tidak adil, dan tidak memuliakan.

Janganlah jadikan kemungkinan kecewa mu
sebagai penghambat kerja mu.

Ketahuilah bahwa kegelisahan dalam penundaan
karena rasa takut akan kekecewaan –
adalah perasaan yang lebih buruk
daripada kekecewaan yang sebenarnya.

Kegelisahan mu lebih menyiksa
daripada kekecewaan mu.

Alam menciptakan mu kuat, ... kuat sekali,
tetapi
alam tidak menciptakan mu cukup kuat
untuk secara sekaligus menggembalakan
penyesalan-penyesal an masa lalu mu,
menyelesaikan tugas-tugas mu hari ini,
dan membesarkan kekhawatiran- kekhawatiran mu
di masa depan.

Itu sebabnya alam memberi mu kecerdasan
untuk mendahulukan yang seharusnya kau dahulukan,
dan meninggalkan yang seharusnya kau tinggalkan.

Hanya dengannya engkau akan disebut bijak,
karena kebijakan adalah kecerdasan
dalam mengutamakan yang baik.

Engkau berhak untuk bergembira.
Engkau berwenang untuk merajut kegembiraan mu
menjadi permadani kebahagiaan mu.

Janganlah kau gunakan kegelisahan yang maya itu
untuk menggantikan hak nyata mu
untuk berbahagia.

Janganlah engkau membatalkan yang mungkin bagi mu
dengan kegemaran mu mendahulukan kekhawatiran
tentang yang hanya akan terjadi
bila kau menghindari kebijakan.

Janganlah engkau bertahan berbaring di dalam bayangan
dan mengeluhkan kurangnya cahaya di atas kepala mu.

Bangunlah, dan melangkahlah ke luar
dan temuilah cahaya dari pengertian-pengerti an baik
yang telah mencerahkan
saudara-saudara mu
bahkan jauh sebelum kelahiran mu.

Majulah dan perbaikilah sudut pandang mu,
agar lebih mungkin bagi mu
untuk melihat masa depan yang lebih cerah.

Berdamailah dengan keadaan mu,
karena apa pun keadaan mu sekarang
adalah keadaan dari mana engkau
akan mencapai semua kecemerlangan mu.

Engkau akan membatalkan perjalanan mu
mendaki tempat-tempat yang naik,
bila engkau menolak menggunakan tanah yang rendah
sebagai pijakan awal mu.

Pencerahan adalah penerimaan yang ikhlas
tentang yang benar.

Bila engkau tidak menemukan jalan keluar
dalam kegelisahan mu,
maka berpalinglah engkau
kepada pengertian yang benar;
karena pencerahan mu
adalah penerimaan mu yang ikhlas
tentang yang benar.

Dan
bila engkau telah ikhlas dengan yang benar,
engkau akan mampu mendengar keheningan
dalam kebisingan,
dan engkau akan melihat sinar
dalam kegelapan.

Bila cinta mu kepada kemuliaan
membuat mu bimbang dan bertanya
apakah engkau akan ditemukan,
dan
apakah engkau akan dicari,

dengarkanlah ini.

Engkau yang meninggikan akan ditinggikan,
engkau yang membesarkan akan dibesarkan.

Maka
bila engkau menemukan bagi saudara mu
yang belum menemukan,
engkau akan ditemukan;

bila engkau mencarikan bagi saudara mu
yang sulit mencari,
engkau akan dicari.

Bila Tuhan mu adalah keyakinan mu,
maka Tuhan mu adalah dasar dari semua keyakinan mu.

Ini aku katakan kepada mu
agar engkau mengingat
bahwa keraguan mu tidak boleh mendekati
pelemahan keyakinan mu kepada Beliau.

Demikian besar kah kesusahan mu
sehingga engkau mengecilkan nilai Tuhan mu bagi mu?

Beliau,
Tuhan mu Yang Maha Pengasih,
menunggu mu
agar engkau datang bermanja-manja kepada-Nya
meminta maaf karena keraguan mu,
mengembalikan kesadaran mu
kedalam kasih sayang Beliau.

Beliau ingin mendengar mu berjanji lagi
dengan meminjam kesungguhan
dari janji mu yang terakhir,
bahwa engkau tidak akan lupa lagi,
bahwa apa pun yang terjadi
adalah untuk kebaikan mu.

Mintalah pengertian Beliau
agar Beliau bersabar
dan tetap mencintai mu
dengan naik dan turun hati mu,
karena engkau sedang belajar
untuk selalu memperbarui iman mu.

Katakanlah bahwa engkau telah mengerti
bahwa semua upaya dan hasil mu tidak penting
bila dalam pencapaiannya
engkau menjauh dari-Nya.

Berjanjilah kepada Tuhan mu,
bahwa dalam keraguan mu yang akan datang,
engkau akan menjaga diri mu
bermanja-manja dekat dengan-Nya;
karena engkau tahu
bahwa bila Beliau berkenan
tidak ada yang tidak akan Beliau berikan
kepada mu,
meskipun apa pun,
karena
engkau adalah kekasih Tuhan.

Bila Beliau berkenan.

Seberapa jauh pun perjalanan mu,
engkau akan sampai bila engkau dekat dengan-Nya.

Seberapa sulit pun pencarian mu,
engkau akan menemukan
bila engkau mencari.

Seberapa jauh pun engkau hilang,
engkau akan dicari dan ditemukan
bila engkau mencarikan jalan
bagi saudara mu yang kehilangan jalan.

Maka bila kegelisahan datang lagi kepada mu,
sambutlah ia dengan penghormatan bagai kepada tamu
yang membutuhkan pengertian baik.

Sesungguhnya,
kegelisahan mu hanyalah kekuatan mu
yang sedang kebingungan.

Maka, damaikanlah diri mu.

Pulihkanlah jiwa mu
kepada keindahan asli mu.

Keindahan jiwa mu
adalah sumber dari semua kekuatan mu